Notification

×

kede tex

Idependen, Aktual Dan Tepercaya

kede tex2 Mobile

Idependen, Aktual Dan Tepercaya

Youtube Globalfynews.net

Abaikan Keselamat Dan Keamanan Kerja, Siswa-Siswi ikut berisiko jadi korban.

Minggu, September 22, 2024 | September 22, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-22T07:59:03Z

 Abaikan Konfirmasi Terkait Dugaan Abaikan Keselamat Dan Keamanan Kerja, Siswa-Siswi ikut berisiko jadi korban.



Pidie_Pembangunan atau rehabilitas sekolah sedang marak di kerjakan diseluruh Aceh khususnya Kab, Pidie, namun dalam projek kontruksi yang sedang di jalankan masih banyak terdapat kontraktor nakal yang diduga sengaja mengabaikan keselamatan dan keamanan kerja(K3) terhadap buruh bangunannya, sangat di sayangkan hal seperti itu masih sering dijumpai seperti yang terjadi di SMP Negeri 1 Sigli Kec, Pidie Kab, Pidie, sabtu (21-09-2024),sore.


Sebagai mana di ketahui dari plang kegiatan proyek yang di pasang di samping sekolah, proyek SMP Negeri 1 Sigli dikerjakan oleh CV. DO'A SIBUAH HATI dengan nilai kontrak Rp. 1.632.415.000, bersumber anggaran dari APBK PIDIE(DOKA 2024).


Mendapati informasi yang beredar di kalangan masyarakat, pada sabtu 21 September beberapa crew dari beberapa media mencoba crosscheck langsung ke lokasi kontruksi SMP Negeri 1 Sigli terkait dugaan kontraktor yang mengabaikan K3 dan dugaan mengerjakan proyek tidak sesuai dengan juknis yang telah di tentukan dan para crew media mendapati dugaan itu benar adanya seperti informasi yang beredar di masyarakat.


Crew dari beberapa media terkejut saat melihat lokasi kerja yang semrawut, terlihat seperti tanpa di pedulikan tentang keselamatan pekerja dan juga murid sekolah yang belajar di SMP Negeri 1 Sigli, salah seorang penaga pengajar (Guru) yang namanya tidak ingin disebutkan mengatakan bahwa tempat kerja yang berantakan di khawatirkan akan menyebabkan kecelakaan bagi siswa-siswi yang berada di dekat dengan bangunan yang sedang di kerjakan,



"Yang kita khawatirkan sisa dari bahan bangunan yang sudah di bongkar atau pun yang masih ingin di gunakan akan jatuh menimpa siswa-siswi yang dekat dengan bangunan itu,karna seng yang di jadikan pelindung di tingkat dua itu gak bagus dan juga bnyak sampah yang di buang di celah-celah seng itu, seharusnya jangan kek gitu la cara buat kerja, inikan sekolah, ada muridnya yang belajar, setiap hari banyak murid yang bermain dekat dengan kawasan itu, seharusnya di jaga keselamatan dan kebersihan lingkuhan juga"ucapnya panjang lebar.


Terlihat sangat miris dengan keadaan semacam itu bisa terjadi memandangkan tentang K3 telah diatur dalam UU yang ada di Negara Republik indonesia seperti,

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan 


 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 


 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja 

 

Selain itu, ada juga peraturan perundangan lain yang terkait dengan K3, yaitu: 

 

Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 

 

Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) 

 

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 

 

K3 bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kelalaian yang dapat menyebabkan demotivasi dan penurunan produktivitas kerja. 


Walau begitu banyak UU yang telah mengatur tentang K3 tapi tetap masih banyak kontraktor yang diduga mengabaikan dan mendobrak semua peraturan yang telah di tetapkan seolah meresa diri kebal terhadap hukum.


Untuk mendapatkan perimbangan dalam publikasi yang akan di lakukan media ini, crew media mencoba mengkonfirmasi langsung kepada kontraktornya Via WhatsApp di nomor +62852####3116 pada sabtu 21 September.


Diketahui nomor telpon tersebut milik kontraktor yang bertanggung jawab atas perkara tersebut, Namun setelah mencoba menghubungi dan Chat nomor yang tertera, setelah 24 jam para crew media masih belum mendapatkan konfirmasi dari yang bersangkutan seolah yang beluau tidak membutuhkan komfirmasi yang sedang di jalankan oleh para pewarta untuk melengkapi unsur-unsur dalam publikasi.

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update