Banda Aceh _ Rapat Kerja (Raker) SMA Negeri 9 Banda Aceh tahun ajaran 2025/2026 berlangsung penuh semangat dan wawasan baru. Kegiatan yang diadakan di SMA Negeri 9 Banda Aceh ini menghadirkan narasumber utama, Bapak Khairuddin, seorang Guru Kreator Digital yang dikenal aktif dalam mengembangkan praktik pembelajaran berbasis teknologi.
Dalam pemaparannya, Bapak Khairuddin mengangkat materi “Mewujudkan Pembelajaran Adaptif di Era Digital” Ia menjelaskan bagaimana teknologi deep learning—sebagai bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelligence)—bisa dioptimalkan untuk mendukung guru dalam memahami karakteristik dan kebutuhan belajar siswa secara lebih personal dan akurat.
“Dengan deep learning, kita bisa memetakan kekuatan dan tantangan belajar siswa secara real time. Namun, tetap dibutuhkan sentuhan guru yang humanis untuk menafsirkan data dan membimbing siswa,” tegas Khairuddin.
Materi ini menjadi sangat relevan seiring dengan diberlakukannya Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025 yang menekankan pada transformasi digital pendidikan, peningkatan standar kompetensi guru, dan integrasi teknologi dalam pembelajaran. Dalam regulasi tersebut, guru diharapkan mampu menyusun pembelajaran yang lebih kontekstual, adaptif, dan berbasis data, sekaligus tetap memperkuat peran sosial dan emosional dalam mendampingi siswa.
Salah satu fokus pembahasan penting dalam Raker kali ini adalah penguatan kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Intrakurikuler dirancang agar lebih fleksibel dan mendalam, menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan kebutuhan zaman. Sementara kegiatan kokurikuler, seperti proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5), klub minat dan bakat, serta kegiatan literasi digital, akan lebih terstruktur dan terintegrasi dengan proses belajar di kelas.
“Pembelajaran tidak lagi hanya berlangsung di kelas. Kolaborasi antara kegiatan akademik dan non-akademik harus berjalan sinergis untuk membentuk siswa yang utuh: cerdas, berkarakter, dan berdaya saing,” ungkap salah satu peserta Raker dari Tim Kurikulum.
Selain itu, Raker juga menekankan pentingnya peran strategis guru wali kelas dalam tahun ajaran baru ini. Guru wali tidak hanya bertugas sebagai penghubung antara sekolah dan orang tua, tetapi juga menjadi figur utama dalam pembinaan karakter, pemantauan perkembangan belajar, serta pendampingan sosial emosional siswa.
“Guru wali adalah pelayan terdekat siswa. Dalam kebijakan baru, mereka dilibatkan aktif dalam proses perencanaan pembelajaran individual, termasuk memberi masukan terhadap asesmen dan pemetaan minat bakat siswa,” ujar Khairuddin.
Rangkaian kegiatan Raker ditutup dengan sesi diskusi dan penyusunan rencana kerja masing-masing bidang, yang memuat langkah-langkah konkret implementasi kebijakan dan inovasi pembelajaran.
Kepala SMA Negeri 9 Banda Aceh, bapak Zulfikar, SE, M.Si, berharap Raker ini tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi menjadi tonggak semangat baru bagi seluruh tenaga pendidik. “Kita ingin pendidikan kita bergerak, tumbuh, dan hidup bersama zaman. Semua berawal dari para guru yang mau belajar, berinovasi, dan membimbing dengan hati,” pungkasnya.